Asam silicat koloid untuk pengobatan luka kulit psoriasis, arthropathy dan onychopathy. Sebuah studi percontohan
Lassus A.
Departemen Dermatologi, Pusat Riset Helsinki, Finlandia
Dalam sebuah studi double-blind secara random, pasien dengan psoriasis tipe plak kronik diobati dengan 30 ml gel asam silicat koloid, secara oral, setiap hari, dan di oles dengan gel yang sama (n=15), atau diobati secara identik dengan gel plasebo (n=15) selama 3 bulan. Satu luka psoriasis yang stabil pada lutut atau sikut diobati dengan cara dioleskan dan diikutkan dalam keseluruhan studi. 5 pasien dalam kelompok pengobatan dan 7 pasien dalam kelompok kontrol mengidap psoriasis arthropathy, dan 11 pasien dalam kelompok pengobatan dan 12 pasien dalam kelompok kontrol mengidap psoriasis onychopathy. 3 pasien pengobatan dan 6 pasien kontrol ditarik (mundur) karena iritasi kulit atau kurang manjur. Pada kelompok pengobatan ada perbaikan yang jelas dalam scaling, induration, dan erythema setelah perlakuan. Perubahan kuku setelah diobati pada 5 dari 10 pasien dalam kelompok pengobatan dan sakit persendian berkurang hampir separuhnya pada 4 pasien dengan arthropathy. Sementara itu tidak ada peningkatan dalam kelompok plasebo.
J Int Med Res. Jul-Agt 1997;25(4):206-9.
Lassus A.
Departemen Dermatologi, Pusat Riset Helsinki, Finlandia
Dalam sebuah studi double-blind secara random, pasien dengan psoriasis tipe plak kronik diobati dengan 30 ml gel asam silicat koloid, secara oral, setiap hari, dan di oles dengan gel yang sama (n=15), atau diobati secara identik dengan gel plasebo (n=15) selama 3 bulan. Satu luka psoriasis yang stabil pada lutut atau sikut diobati dengan cara dioleskan dan diikutkan dalam keseluruhan studi. 5 pasien dalam kelompok pengobatan dan 7 pasien dalam kelompok kontrol mengidap psoriasis arthropathy, dan 11 pasien dalam kelompok pengobatan dan 12 pasien dalam kelompok kontrol mengidap psoriasis onychopathy. 3 pasien pengobatan dan 6 pasien kontrol ditarik (mundur) karena iritasi kulit atau kurang manjur. Pada kelompok pengobatan ada perbaikan yang jelas dalam scaling, induration, dan erythema setelah perlakuan. Perubahan kuku setelah diobati pada 5 dari 10 pasien dalam kelompok pengobatan dan sakit persendian berkurang hampir separuhnya pada 4 pasien dengan arthropathy. Sementara itu tidak ada peningkatan dalam kelompok plasebo.
J Int Med Res. Jul-Agt 1997;25(4):206-9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar