Hubungan antara konsentrasi aluminium dalam air minum dan penyakit Alzheimer: sebuah studi follow-up selama 8 tahun
Rondeau V, Commenges D, Jacqmin-Gadda H, Dartigues JF.INSERM Unite 330, Universite Victor Segalen Bordeaux II, France.
Untuk menyelidiki pengaruh aluminium dan silica dalam air minum terhadap resiko penyakit Alzheimer dan demensia, penulis menganalisa data dari sebuah kohort prospektif yang besar (Paquid), meliputi 3777 subjek berusia 65 tahun atau lebih dan tinggal di 75 rumah tinggal milik gereja sipil di Gironde dan Dordogne, barat daya Perancis pada tahun 1988-1989. Para subjek dipantau selama 8 tahun dengan pencarian insinden kasus dementia atau penyakit Alzheimer secara aktif. Rata-rata paparan aluminium dan silica dalam air minum diperkirakan di setiap daerah. Sampel studi meliputi 2698 subjek yang yang tidak mengalami demensia di awal penelitian, yang komponen air minumnya dan kovariannya tersedia. Jumlah total 253 insinden kasus dementia (17 terpapar dengan kadar aluminium yang tinggi), termasuk 182 penyakit Alzheimer (13 terpapar dengan kadar aluminium yang tinggi), telah teridentifikasi. Resiko relatif dementia sesuai umur, jenis kelamin, level pendidikan, tempat tinggal, dan konsumsi anggur adalah 1,99 (95% CI; 1,20; 3,28) untuk subjek yang terpapar dengan konsentrasi aluminium lebih besar daripada 0,1 mg/liter. Hasil ini telah dikonfirmasi untuk penyakit Alzheimer (penyesuaian resiko relative = 2,14; 95% CI: 1,21; 3,80). Bagaimanapun, tidak ditemukan adanya hubungan antara dosis dengan respon. Sebaliknya, penyesuaian resiko relatif dementia dengan subjek yang terpapar silica (≥ 11,25 mg/liter) adalah 0,74 (95% CI: 0,58; 0,96). Penemuan ini mendukung hipotesis bahwa konsentrasi tinggi aluminium dalam air minum bisa menjadi faktor resiko penyakit Alzheimer.
Am J Epidemiol. Jul 2000 1;152(1):59-66.
Rondeau V, Commenges D, Jacqmin-Gadda H, Dartigues JF.INSERM Unite 330, Universite Victor Segalen Bordeaux II, France.
Untuk menyelidiki pengaruh aluminium dan silica dalam air minum terhadap resiko penyakit Alzheimer dan demensia, penulis menganalisa data dari sebuah kohort prospektif yang besar (Paquid), meliputi 3777 subjek berusia 65 tahun atau lebih dan tinggal di 75 rumah tinggal milik gereja sipil di Gironde dan Dordogne, barat daya Perancis pada tahun 1988-1989. Para subjek dipantau selama 8 tahun dengan pencarian insinden kasus dementia atau penyakit Alzheimer secara aktif. Rata-rata paparan aluminium dan silica dalam air minum diperkirakan di setiap daerah. Sampel studi meliputi 2698 subjek yang yang tidak mengalami demensia di awal penelitian, yang komponen air minumnya dan kovariannya tersedia. Jumlah total 253 insinden kasus dementia (17 terpapar dengan kadar aluminium yang tinggi), termasuk 182 penyakit Alzheimer (13 terpapar dengan kadar aluminium yang tinggi), telah teridentifikasi. Resiko relatif dementia sesuai umur, jenis kelamin, level pendidikan, tempat tinggal, dan konsumsi anggur adalah 1,99 (95% CI; 1,20; 3,28) untuk subjek yang terpapar dengan konsentrasi aluminium lebih besar daripada 0,1 mg/liter. Hasil ini telah dikonfirmasi untuk penyakit Alzheimer (penyesuaian resiko relative = 2,14; 95% CI: 1,21; 3,80). Bagaimanapun, tidak ditemukan adanya hubungan antara dosis dengan respon. Sebaliknya, penyesuaian resiko relatif dementia dengan subjek yang terpapar silica (≥ 11,25 mg/liter) adalah 0,74 (95% CI: 0,58; 0,96). Penemuan ini mendukung hipotesis bahwa konsentrasi tinggi aluminium dalam air minum bisa menjadi faktor resiko penyakit Alzheimer.
Am J Epidemiol. Jul 2000 1;152(1):59-66.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar