Pernahkah Anda melihat wanita tua bertubuh bongkok? Wanita tua itu pasti menderita penyakit osteoporosis yang menyebabkan tulang punggungnya melengkung. Osteoporosis tidak menampakkan tanda-tanda fisik yang nyata hingga terjadi keropos atau keretakan pada usia senja.
Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis. Karena tulang merupakan rangka yang menunjang tubuh kita sehingga kita dapat beraktivitas, maka bila penunjang tubuh ini rapuh, keropos dan mudah patah, akibatnya adalah rasa sakit pada tulang, gangguan untuk bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan dan cacat permanen.
Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda. Tidak dapat dipungkiri penyakit osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.
Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat.
Diperkirakan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 12 pria di atas usia 50 tahun di seluruh dunia mengidap osteoporosis. Sedangkan untuk Indonesia dengan semakin banyak nya penduduk usia lanjut maka resiko untuk terkena penyakit osteoporsis semakin meningkat. Jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Bayangkan betapa besar jumlah penduduk yang dapat terancam penyakit osteoporosis.
Pencegahan adalah tindakan yang terbaik untuk menghindari efek buruk osteoporosis. Dantaranya dengan mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi mineral yang cukup, melakukan olah raga dengan beban dan bila perlu pada orang -orang tertentu mengkonsumsi obat.
Silica Plus adalah produk yang sangat baik sekali untuk menjaga kesehatan tulang, sehingga baik untuk pencegahan dan bagian dari pengobatan osteoporosis.
Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis. Karena tulang merupakan rangka yang menunjang tubuh kita sehingga kita dapat beraktivitas, maka bila penunjang tubuh ini rapuh, keropos dan mudah patah, akibatnya adalah rasa sakit pada tulang, gangguan untuk bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan dan cacat permanen.
Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda. Tidak dapat dipungkiri penyakit osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.
Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat.
Diperkirakan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 12 pria di atas usia 50 tahun di seluruh dunia mengidap osteoporosis. Sedangkan untuk Indonesia dengan semakin banyak nya penduduk usia lanjut maka resiko untuk terkena penyakit osteoporsis semakin meningkat. Jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Bayangkan betapa besar jumlah penduduk yang dapat terancam penyakit osteoporosis.
Pencegahan adalah tindakan yang terbaik untuk menghindari efek buruk osteoporosis. Dantaranya dengan mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi mineral yang cukup, melakukan olah raga dengan beban dan bila perlu pada orang -orang tertentu mengkonsumsi obat.
Silica Plus adalah produk yang sangat baik sekali untuk menjaga kesehatan tulang, sehingga baik untuk pencegahan dan bagian dari pengobatan osteoporosis.
Kalsium dan Vitamin D saja tidak cukup untuk pertumbuhan, kepadatan, kekuatan, danfleksibilitas tulang. Silica bersama dengan mineral lain yang ditemukan dalam formula ini, diperlukan untuk menguatkan tulang dan meningkatkan produksi kolagen.
Tulang terbuat dari jalinan serat-serat protein (kolagen) yang berisi mineral. Suplementasi silica mempercepat mineralisasi tulang. Hasil penelitian UCLA membuktikan bahwa tulang yang memiliki kandungan silicon tinggi memiliki kadar kalsium tinggi.Silica meningkatkan Kolagen I dalam pertumbuhan tulang hampir mendekati 100%, sehingga mineral ini diperlukan untuk mempertahankan kepadatan & kekuatan tulang, perbaikan keretakan tulang & mengurangi resiko rapuh tulang.
Silica Plus merupakan formula esensial yang berisi Silica dan mineral lainnya dalam bentuk yang mudah diserap dan digunakan oleh tubuh. Disamping memberikan efek positif pada tulang, sendi, kuku, rambut dan kulit, Silica Plus juga memberikan manfaat lainnya seperti antioksidan, meningkatkan oksigenasi sel, pembersihan sampah tubuh, dan formulasi antiaging yang menjadikan suplemen wajib bagi pria dan wanita dewasa yang mendambakan kesehatan dan kecantikan yang sempurna.
Simak Artikel Peran Silica Bagi Kesehatan Tulang
Silica Untuk Kesehatan dan Kencantikan
Edith M. Carlisle, Ph. D., menemukan bahwa kalsium dan vitamin D saja tidaklah cukup untuk pertumbuhan, kepadatan, kekuatan dan fleksibilitas tulang. Mineral lain termasuk silica dibutuhkan untuk memperkuat tulang dan meningkatkan produksi kolagen, suatu jaringan penghubung yang kuat dan fleksibel yang mengikat semuanya menjadi satu kesatuan. Carlisle menyatakan bahwa defisiensi silica dalam pola makan adalah salah satu faktor penting terkait dengan resiko terhadap osteoporosis dan osteopenia. Read More
Silica Untuk Osteoporosis dan Penyakit Kardiovaskular
Percobaan laboratorium pada anak ayam dan anak tikus menunjukkan bahwa silicon sangatlah penting bagi pertumbuhan kerangka tubuh yang normal. Tulang adalah sebuah materi yang fleksibel yang terbuat dari kristal apatite (Mineral Kalsium-Fosfor) yang tertanam di dalam matriks protein yang mengandung Kolagen dan Glycosaminoglycans. Silicon berperan penting didalam pengembangan awal tulang ketika matriks protein dibangun. Substansi ini juga meningkatkan mineralisasi tulang dan deposit kalsium di dalam tulang, yang berarti tulang akan bertumbuh dengan cepat dan kuat. Read More
Silica Sahabat bagi Tulang
Dilaporkan pula bahwa Carlisle (1970) dan K. Schwarz dan D.B. Milne (1972) menunjukkan bahwa tikus dan anak ayam yang diberi makan kurang silica ternyata tidak mampu mencapai pertumbuhan optimal dan mengalami kelainan bentuk tulang dan tengkorak Read More
Simak Laporan Penggunaan Silica Bagi Osteoporosis atau Keparuhan Tulang
Kepadatan Tulang Yang Membaik Membuat Dokter Terkejut
Hal yang paling dramatis dan menakjubkan adalah laporan yang disampaikan oleh rheumatolog yang melakukan pemeriksaan osteoporosis tahunan saya pada tanggal 30 September. Ketika ia membandingkan hasil scan tulang dengan kondisi 9 bulan sebelumnya, ia berseru dengan keras dan meraih mikrofon rekaman medisnya serta melaporkan bahwa kepadatan tulang saya telah berubah secara dramatis, sebagai contoh, pada bagian leher dari 87% menjadi 99%. (Dale Fowler). Read More
Remineralisasi Tulang Tubuh
Setelah menggunakan Silica Plus hasil test menunjukkan kepadatan tulang sebesar 90.1 yang berarti memiliki kondisi resiko Osteoporosis rendah. (Sheila). Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar