Silicon, sebuah trace elemen esensial bagi nutrisi hewan
Carlisle EM
School of Public Health, University of California, Los Angeles 90024.
Dalam dekade terakhir silicon telah dikenal berperan serta dalam metabolisme normal hewan dan menjadi trace elemen esensial. Silicon menjalankan peranan penting dalam jaringan ikat, khususnya tulang dan tulang rawan. Ketidaknormalan tulang dan tulang rawan terkait dengan pengurangan komponen matriks, sehingga silicon menjadi suatu syarat dalam pembentukan kolagen dan glikosaminoglikan. Efek utama silicon pada tulang dan tulang rawan adalah pada matriks, dimana pembentukan matriks organik nampaknya lebih dipengaruhi oleh defisiensi silicon daripada proses mineralisasi. Peranan metabolisme silicon bagi jaringan ikat telah diperkuat dengan penemuan bahwa silicon adalah ion utama dari sel osteogenic, yang tinggi terutama dalam keadaan sel aktif secara metabolik; lebih lanjut, silicon menjangkau tingkatan yang relatif tinggi dalam mitokondria sel-sel tersebut. Studi lebih lanjut juga mengindikasikan bahwa silicon berperan dalam reaksi biokimia dari struktur subseluler yang mengandung enzim. Silicon juga membentuk hubungan penting dengan elemen lain. Meskipun telah jelas bahwa silicon melaksanakan fungsi metabolik yang spesifik, namun suatu peran struktural telah diajukan untuk silicon dalam jaringan ikat. Sebuah hubungan yang dipastikan antara silicon dengan penuaan mungkin terkait dengan perubahan glikosaminoglikan.
Ciba Found Symp. 1986;121:123-39.
Carlisle EM
School of Public Health, University of California, Los Angeles 90024.
Dalam dekade terakhir silicon telah dikenal berperan serta dalam metabolisme normal hewan dan menjadi trace elemen esensial. Silicon menjalankan peranan penting dalam jaringan ikat, khususnya tulang dan tulang rawan. Ketidaknormalan tulang dan tulang rawan terkait dengan pengurangan komponen matriks, sehingga silicon menjadi suatu syarat dalam pembentukan kolagen dan glikosaminoglikan. Efek utama silicon pada tulang dan tulang rawan adalah pada matriks, dimana pembentukan matriks organik nampaknya lebih dipengaruhi oleh defisiensi silicon daripada proses mineralisasi. Peranan metabolisme silicon bagi jaringan ikat telah diperkuat dengan penemuan bahwa silicon adalah ion utama dari sel osteogenic, yang tinggi terutama dalam keadaan sel aktif secara metabolik; lebih lanjut, silicon menjangkau tingkatan yang relatif tinggi dalam mitokondria sel-sel tersebut. Studi lebih lanjut juga mengindikasikan bahwa silicon berperan dalam reaksi biokimia dari struktur subseluler yang mengandung enzim. Silicon juga membentuk hubungan penting dengan elemen lain. Meskipun telah jelas bahwa silicon melaksanakan fungsi metabolik yang spesifik, namun suatu peran struktural telah diajukan untuk silicon dalam jaringan ikat. Sebuah hubungan yang dipastikan antara silicon dengan penuaan mungkin terkait dengan perubahan glikosaminoglikan.
Ciba Found Symp. 1986;121:123-39.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar