Silica dan Aluminium

Hubungan timbal balik antara silicon dan aluminium dalam efek biologis aluminium

Birchall JD.ICI plc, Runcorn, Cheshire, UK.

Telah diketahui bahwa aluminium adalah beracun pada tingkat selular dan jika masuk ke dalam organisme (tumbuhan, ikan, manusia) akan diikuti oleh gejala-gejala patologis ketika mekanisme sistem pengeluaran normal gagal atau terganggu, contohnya pada dialisis ginjal. Perdebatan saat ini memperhatikan keberadaan aluminium di lingkungan dan kemungkinan dampak penyerapan dan akumulasinya yang perlahan dan berbahaya bagi individu yang rentan. Silicon dipertimbangkan sebagai elemen esensial namun mekanisme dasarnya masih belum diketahui dan pengikatan elemennya (melalui oksigen) dengan biomolekul belum didemonstrasikan. Bagaimanapun, terdapat suatu hubungan dekat yang unik antara aluminium dan silicon, tidak hanya dalam ikatan kimia bentuk padat [ (AlO4)5‾ dan (SiO4)4‾ adalah isostruktural], tapi juga dalam bentuk kimia cair seperti yang diilustrasikan oleh sintesa zeolite dari anion aluminat dan silikat pada kondisi pH tinggi dan dibawah kondisi hydrothermal. Hubungan ini juga ada dalam larutan yang sangat lemah (<10(-5)M) pada pH mendekati netral ketika jenis hidroksialumino-silikat dibentuk. Jenis ini menengahi bioavailabilitas dan toksisitas selular dari aluminium. Efek yang diamati dari defisiensi silicon dapat dihubungkan dengan keberadaan aluminium sebagai akibat. Terdapat implikasi penting untuk epidemiologi dan biokimia dari gangguan yang disebabkan oleh aluminium dan pertimbangan apapun dari suatu elemen harus melibatkan yang elemen lainnya.

Ciba Found Symp. 1992;169:50-61; discussion 61-8.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer